PPP DPRD (Partai Persatuan Pembangunan) Jepara mengancam akan memecat Gus Faruq Fanani, Ketua Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Jepara, setelah ia dilaporkan melakukan manuver politik untuk Pemilihan Kepala Daerah 2024 di Jepara.
Dalam Pilkada Jepara yang baru lalu, GPK telah menyatakan dukungannya untuk pasangan calon bupati-wakil bupati Nuruddin Amin-Mochammad Iqbal (Gus Nung-Iqbal Bejeu), meskipun PPP mengusung Witiarso Utomo-Ibnu Hajar. Hal ini mengejutkan banyak orang karena sebelumnya PPP adalah partai yang mendukung Witiarso-Utomo.
Setelah mendapat banyak dukungan, Ketua DPC PPP Jepara, Masykuri meminta klarifikasi dari Ketua GPK Jepara, Gus Faruq Fanani. Selain itu, ia juga menekankan agar GPK Jepara mencabut dukungannya terhadap Gus Nung-Iqbal Bejeu.
Kami sangat prihatin dengan tindakan GPK yang memberikan dukungan tanpa konfirmasi terlebih dahulu. Menurut mereka, tindakan ini didasarkan pada instruksi dari Panglima GPK, Gus Muhammad Wafi Maemun atau Gus Wafi, putra almarhum KH Maimoen Zubair, untuk mendukung Gus Nung-Iqbal Bejeu.
Masykuri mengungkapkan rasa terkejutnya ketika tiba-tiba GPK beralih dukungan ke pihak lain tanpa konfirmasi sebelumnya. Menurutnya, PPP sebenarnya mendukung pasangan Mawar (Mas Wiwit-Hajar) dan bukan Juara (Gus Nung-Iqbal Bejeu).
Walaupun PPP telah mengusung pasangan Wiwit-Hajar, Gus Nung-Iqbal Bejeu masih mendapat dukungan dari GPK. Namun, seorang anggota GPK telah menegaskan bahwa partai tersebut harus mencabut dukungan kepada Gus Nung-Iqbal Bejeu dan patuh pada keputusan resmi partai. Jika tidak, Ketua GPK Jepara, Gus Faruq, akan dipecat.
“Kami menuntut agar GPK mencabut dukungannya terhadap Juara. Jika tidak, Gus Faruq akan dipecat. Ini adalah peringatan yang tegas,” ungkap Masykuri dengan tegas.
Sementara itu, dia memahami bahwa ia tidak dapat mengontrol keputusan pribadi dari Gus Faruq dan anggota lainnya di GPK. Namun, ia dengan tegas melarang penggunaan atribut GPK atau PPP sebagai alat untuk mendukung kampanye Gus Nung-Iqbal Bejeu.
Menurut Masykuri, tindakan tegas akan diambil terhadap siapa pun yang menggunakan atribut PPP atau GPK. Namun, jika tidak ada atribut yang digunakan, itu adalah hak pribadi masing-masing individu.
Tanggapan Ketua GPK Jepara
Ketua GPK Jepara, Gus Faruq Fanani, menegaskan bahwa deklarasi dukungan untuk Gus Nung-Iqbal Bejeu bukan merupakan kontrak politik. Dia memastikan bahwa arah gerakan GPK selalu mengikuti perintah dari Gus Wafi sebagai pemimpin tertinggi.
Gus Faruq menegaskan bahwa sejak awal, Gus Wafi telah menjadi panglima mereka.
Terlepas dari ancaman dari Masykuri, Gus Faruq tetap teguh pada pendiriannya untuk mendukung Gus Nung-Iqbal Bejeu. Ia berjanji tidak akan menggunakan atribut organisasi dalam kampanye untuk pasangan tersebut.
Gus Faruq menyebutkan bahwa 600 kader GPK di Jepara dipimpin oleh instruksi dari Gus Wafi, tanpa memperhatikan hal lain seperti materi atau kepentingan pribadi.
“Saya selalu mengikuti arahan Gus Wafi, tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Jika telah diberikan perintah oleh Gus Wafi, kami akan segera bertindak tanpa ragu lagi,” tegasnya.